Rabu, 29 Oktober 2014

Selasa, 28 Oktober 2014

BETAPA MISKINNYA KITA

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - BETAPA MISKINNYA KITASuatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?" "Wah, sangat luar biasa Ayah" "Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya. "Oh iya" kata anaknya "Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya. Kemudian si anak menjawab.... "Saya saksikan bahwa : Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi." Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan "Terima kasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita." Betapa seringnya kita melupakan apa y....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 19 Oktober 2014

MENJUAL SISIR KEPADA BIKSU

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - MENJUAL SISIR KEPADA BIKSUPada suatu hari, sebuah perusahaan sisir akan mengadakan ekspansi untuk area pemasaran yang baru. Perusahaan sisir tersebut lalu membuka lowongan pekerjaan. Karyawan baru itu akan ditempatkan di Divisi Marketing. Setelah lowongan dibuka, banyak sekali orang yang mendaftarkan diri untuk mengisinya. Lebih dari 100 orang pelamar datang ke perusahaan itu setiap harinya. Setelah melalui berbagai proses seleksi yang cukup ketat, terpilihlah tiga kandidat utama. Sebut saja A, B, dan C. Perusahaan lalu melakukan seleksi final dengan memberi tugas kepada tiga orang terpilih. Seleksi finalnya ialah A, B, dan C diminta untuk menjual sisir kepada para biksu – yang tinggal pada sebuah komplek wihara – di area pemasaran baru tersebut – dalam jangka waktu 10 hari. Bagi sebagian orang, tugas ini sangat tidak masuk akal, mengingat biksu-biksu itu berkepala gundul dan tidak pernah memerlukan sisir. Sepuluh hari pun berlalu, akhirnya tiba saat ketiga pelamar tersebut datang kembali pada perusahaan untuk melaporkan hasil penjualannya. Pelamar A : Saya hanya mampu menjual satu sisir. Saya sudah berusaha menawarkan sisir itu kepada para biksu di sana, tetapi mereka malah marah-marah karena saya dikira melecehkan. Tetapi untung, ketika saya berjalan menuruni tangga, ada seorang biksu muda yang mau membeli satu sisir saya. Sisir itu akan ia gunakan untuk menggaruk kepalanya yang ketombean. Pelamar B: Saya berhasil menjual sepuluh buah. Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 15 Oktober 2014

NASIB SEEKOR BURUNG

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - NASIB SEEKOR BURUNGSambil menggenggam seekor burung kecil dalam kepakan tangannya, seorang anak datang menghadap seorang kakek. Kakek ini amat terkenal tidak hanya di daerahnya, tetapi bahkan pula di seluruh pelosok negri. Ia tidak hanya dikenal sebagai seorang yang baik dan cerdas, namun lebih dari itu ia dipandang sebagai seorang yang amat bijaksana. Setiap kali berhadapan dengan persoalan yang paling rumit sekalipun, ia pasti akan mampu keluar dengan ide-ide yang cemerlang. Anak kecil itu berdiri di hadapan kakek tua dan secara saksama memperhatikannya. Dalam hatinya ia berpikir bahwa saat ini akan berakhirlah reputasi bapak tua itu sebagai seorang bijak, karena ia amat yakin bahwa si kakek itu tak akan mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Setelah cukup lama memperhatikan kakek itu, dan sambil mengangkat tangannya yang tergenggam, anak itu mengajukan sebuah pertanyaan; “Kakek yang bijaksana; katakanlah kepadaku, apakah burung kecil yang ada dalam genggaman tanganku ini masih hidup atau telah mati?” Anak itu berpikir, kalau dijawab sudah mati, maka ia akan melepaskan burung yang masih hidup dalam genggaman tangannya itu terbang. Sebaliknya, bila dijawab masih hidup maka ia akan meremuk keras burung tersebut hingga mati. Dengan itu pak tua tersebut akan kehilangan nama baiknya. Anak itu semakin tidak sabar menanti, karena kakek tua tersebut tidak segera memberikan jawabannya. Setelah agak lama berpikir, kakek tua itu berkata; “Secara jujur harus aku katakan bahwa aku tak tahu apa....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 07 Oktober 2014

MENCARI KEBAHAGIAAN

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - MENCARI KEBAHAGIAANAda seekor celeng yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor kera yang mempunyai sifat sebaliknya. Kera itu periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Suatu hari, celeng bertamu ke rumah kera. Kata celeng, “Kera, kudengar kau binatang paling bijaksana di rimba belantara. Benarkah itu?” Sahut kera, “Kata warga rimba, memang demikian.” “Kalau begitu, boleh aku meminta nasihat padamu?” kata celeng lebih lanjut. “Oh, silahkan.” "Begini, Kera. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apa gerangan sebabnya?” Kera berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Oho, Celeng, pergilah cari pohon zonga. Buahnya berwarna ungu. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah zonga saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.” “Buah zonga? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat buah itu?” Esoknya celeng berkelana. Untuk mencari buah kebahagiaan itu. Setahun kemudian tiba di rimba tempat ia lahir. Kera menyambut kedatangan celeng, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya kera, “sudahkah kautemukan buah zonga?” Celeng menjawab, “Belum, Kera. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon zonga itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorangpun tahun tentang buah ajaib itu.” Sambil menyungging senyum, menjawablah kera, “Benar dugaanmu, Celeng. Buah zonga hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong ngomong, bagaimana cara kau me....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1